Depok – Dalam upaya memperkuat keamanan informasi dan kesiapsiagaan terhadap insiden siber, Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Kampar mengikuti kegiatan Cyber Incident Exchange Forum (CIEF) dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kesiapsiagaan Penanganan Insiden Siber yang diselenggarakan oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Mayjen TNI dr. Roebiono Kertopati BSSN, Depok, pada Selasa (28/10).
Kadis Kominfo dan Persandian Kabupaten Kampar Zulfikar, S.Ag, M.Si bersama Tim Siber Kampar hadir langsung dalam kegiatan yang diikuti oleh seluruh Kepala Dinas Kominfo Provinsi serta Kabupaten/Kota se-Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Zulfikar menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat penting bagi pemerintah daerah dalam menghadapi tantangan keamanan siber yang semakin kompleks di era digital.
“Kegiatan ini sangat relevan dengan tugas kami di daerah. Ancaman siber bisa muncul kapan saja, dan kesiapsiagaan merupakan hal utama. Keamanan siber bukan hanya urusan teknologi, tapi juga tentang menjaga kepercayaan dan kenyamanan publik. Kita nyaman karena aman — dan aman karena saling menjaga,” ujar Zulfikar.

Lebih lanjut, Zulfikar yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) Kabupaten Kampar, menegaskan bahwa hasil bimtek ini akan diterapkan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kampar sebagai langkah konkret dalam memperkuat keamanan sandi dan siber di daerah.
“Bimtek ini akan kami aplikasikan di Kampar untuk mendukung keamanan dan kenyamanan sistem informasi pemerintah, terutama yang berkaitan dengan persandian dan siber,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Daerah BSSN, Danang Jaya, S.Si, M.Si, dalam sambutannya saat membuka kegiatan menyampaikan bahwa peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) menjadi hal yang sangat penting di tengah kemajuan teknologi informasi saat ini.
“Keamanan siber menjadi isu strategis baik di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota. Karena itu, peningkatan kemampuan SDM persandian dan teknis penanganan siber mutlak diperlukan,” jelas Danang.
Senada dengan itu, Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Dr. Sulistyo, S.Si, ST, M.Si, menjelaskan bahwa perkembangan teknologi yang pesat saat ini membuka peluang terjadinya berbagai bentuk serangan dan penyalahgunaan data digital.
“Fenomena kemajuan teknologi memunculkan berbagai potensi serangan dan peretasan. Karena itu, penguatan sistem keamanan sandi dan siber harus menjadi prioritas bersama,” tegas Sulistyo.
Kegiatan Cyber Incident Exchange Forum (CIEF) ini menjadi ajang berbagi pengetahuan dan pengalaman antar-sandiman daerah, dengan semangat bersama menjaga keamanan digital di seluruh Indonesia.
Dengan mengusung tagline “Kita Nyaman Karena Aman”, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam membangun ketahanan siber nasional.
(Diskominfo Kampar / Pdy)
