1.569 Anak Tidak Sekolah di Kabupaten Kampar Masuk ke Komunitas Belajar Mandiri Rumah Kerlip Beriman.

Bangkinang Kota : Pemerintah Kabupaten Kampar terus berupaya meningkatkan Sumber Daya Manusia, Pendidikan merupakan salah satu indikator terhadap majunya suatu daerah serta menjadi salah satu item penilaian terhadap Indek Pembangunan Manusia, salah satu upaya nyata yang dilakukan adalah dengan pendataan, ini untuk melihat kondisi nyata tingkat pendidikan masyrakat. Hal ini sejalan dengan dengan keinginan dan program Pj. Bupati Kampar Dr. H. Kamsol, MM yang menjadikan pendidikan sebagai salah program pokoknya pada berbagai kesempatan hal ini terus disampaikan oleh Pj Bupati Kampar dalam rangka meningkatkan SDM Kampar yang siap bersaing dan mengikuti perkembangan teknologi informasi yang terus berkembang dan pesat. Melalui instansi dan lembaga yang ada kita terus lakukan inventarisasi Permaslahan untuk dicarikan jalan keluar., Bangkinang Kota ,Selasa 01/11.

Dari Pemetaan yang dilakukan Anak Tidak Sekolah/Anak Berpotensi Tidak Sekolah (ATS/ABTS) yang kami laksanakan periode September-Oktober 2022 berhasil menjaring 564 ATS dari 77 Desa di Kabupaten Kampar. Pemetaan ini dilaksanakan oleh Sigap Kerlip Indonesia wilayah Riau bersama IBI Kampar, Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan, GIP, FAKAR, Radio Rama, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kampar, serta pemerintahan desa. 

Secara terpisah, Kabid Dikdas Disdikpora Kampar Nandang Priyatna, M. Si berhasil menjaring 1.005 ATS dari 239 Satuan Pendidikan yang melaporkan ATS ke Dapodik 2018. Sampai saat ini kami belum berhasil mendapatkan data by name by address  dari 239 kepala sekolah tersebut. 

Komunitas Belajar Mandiri (Kobama) Rumah Kerlip Beriman diluncurkan pertama kalinya di Desa Koto Tuo Syaifuddin, S. Hi pada Hari Guru Sedunia, yakni 5 Oktober 2022. Kepala Desa Koto Tuo menginisiasi kelembagaan Kobama ini di Pustaka  Desa dengan menandatangani kesepakatan bersama Koordinator SKI Wilayah Riau, Muizin Firmansyah atas sepengetahuan PJ Bupati Kampar dan Pembina SKI. 

Inisiatif Kepala Desa Koto Tuo untuk mengangkat perempuan berkualifikasi S2 sebagai  koordinator RKB di desanya menginspirasi Muizin untuk menduplikasi praktik baik ini di desa-desa lainnya. 

“Setiap desa yang menemukenali 9 ATS atau lebih sebaiknya difasilitasi untuk membentuk PKBM secara mandiri. Desa lainnya kita kumpulkan per kecamatan, “ujar Yanti kepada Muizin di sela-sela kesibukannya menyusun proposal bantuan operasional Rumah Kerlip Beriman yang akan diajukan ke PLN Sumbagteng dan  BRK Syariah bersama Wali Desa Kebun Tinggi, Joni Antoni..

Dukungan Terus Mengalir

Kehadiran Rina, Kepala SDN, teman sekelas David Hendra, Ketua Dewan Kesenian Kampar (DKK),  menambah keyakinan Yanti untuk memulai pembelajaran  tatap muka 2 x 90 menit di Rumah Kerlip Beriman. 

Rina juga membantu memetakan data warga dengan kemiskinan ekstrem yang belum menerima bantuan apapun di 7 kecamatan yang disiapkan oleh Bappeda Kampar.  

“Saya kesulitan untuk melakukan overlay data 7 kecamatan ini karena rekap DTKS dari Dinsos Kampar belum BNBA, “ujar Fasilitator  Tanoto Foundation Kampar ini. 

Kesungguhan Rina membantu SKI Wilayah Riau turut mendorong Reni, sahabat David Hendra lainnya untuk membuka kelas tari di desa Salo, Kuok, Bangkinang Kota dan Bangkinang Seberang. 

Yanti segera menangkap komitmen ini untuk menghidupkan pembelajaran yang menyenangkan di desa-desa tersebut. 

“Saya juga mau mengantar tim keliling membuka Rumah Kerlip Beriman di desa-desa lainnya, “ujar Rina menambah daftar dukungannya dalam penanganan ATS di Kabupaten Kampar. Yanti langsung menyampaikan kabar gembira ini kepada Muizin, koordinator SKI Wilayah Riau.

Dukungan luar biasa ini melengkapi dukungan dari Kabid Paud Disdikpora Kampar, Mariani, kepada manajemen Rumah Kerlip Beriman. Rencananya kami akan memulai implementasi model-model Pendidikan Anak Merdeka, Bermutu, Tanpa kekerasan (Panutan) di 77 desa pada bulan November. 

Rina Farbriani, S.Pd, M.Pd bersama Jhoni Asmara, S.Pd.I, M.Pd menyiapkan modul literasi Indonesia Lestari bersama Tim Pengembang Kurikulum Operasional Panutan yang dipimpin langsung oleh Nia Kurniati, pengawas Perkumpulan uang juga  teacherchangemaker Ashoka. 

Sementara itu Nurfitriani, relawan mahasiswa yang dikenalkan David lainnya membantu menyiapkan e poster penggalangan bantuan, mengolah data serta sistem akuntansi keuangan SKI Wilayah Riau. Nurfitriani bersama David mendukung rencana GIP untuk melaksanakan kampanye dan advokasi bantuan untuk warga dengan kemiskinan ekstrem. 

Penanganan Kemiskinan Ekstrem.

Pertemuan informal di Rumah Dinas  semalam dimanfaatkan Yanti untuk meminta arahan PJ Bupati Kampar agar  24.801 anak usia 7-18 tahun dari keluarga dengan kemiskinan ekstrem yang belum menerima bantuan apapun masuk ke dalam DTKS.

“Saya memprioritaskan untuk memastikan seluruh warga dengan kemiskinan ekstrem di Kampar tercatat sebagai penerima bantuan. Satu hal lagi yang menjadi perhatian khusus saya adalah penanganan stunting, ” ujar PJ Bupati Kampar merespon temuan sahabatnya yang biasa dipanggil dengan sebutan Yanti Kerlip.

Sementara berdasar Dokumen Kabag Kerjasama Kampar. Prosentase jumlah Kemiskinan Ekstrem di Kawasan SM Rimbang Baling di Kecamatan Kampar Kiri Hulu termasuk 3 besar 
 
Tentu saja pernyataan PJ Bupati Kampar ini menggembirakan hati Yanti. Apa yang dilakukannya selama 10 hari terakhir ini sejalan dengan prioritas PJ Bupati Kampar. 

“Insya Allah Syofnila, teman David Hendra yang bekerja di PHR bersama teman-temannya siap mendukung gerakan ibu asuh. Kita luncurkan saja pada Hari Ibu, 22 Desember. Program Bapak Angkat sebaiknya diluncurkan pada 12 November, hari Ayah sekaligus hari kesehatan, “pungkas Yanti dengan antusias.(Diskominfo Kampar)